Header Ads

PERGESERAN MORAL ANAK BANGSA

Nilai etika dan moral rasanya telah bergeser dari pemuda saat ini. Keeogoisan seakan telah menguasai sikap anak bangsa tanpa rasa bersalah. 
Kita maju dalam Intelektual tapi kalah dalam Ikatan Moral. 
Nilai Akademik seakan Tuhan para pelajar dan Tujuan para guru, hingga lupa pada pentingnya ahklak serta meninggalkan aqidah. Tidak banyak dari masyarakat kita yang dengan gelar tinggi, tapi berakhir dalam jeruji besi. Nilai akademik berlimpah pada poin teratas tapi kalah dalam percaturan ekonomi global. 

Pendidikan yang diharapkan mampu menciptakan generasi yang unggul dan beraklak karimah nyaris bergeser menciptakan generasi yang cerdas tapi ingin dipuji, generasi yang pintar tapi kotor, dan generasi yang hanya sebatas menghafal pancasila.
Ingin dipuji tapi anda sendiri berperilaku tidak terpuji. terlalu nampak generasi yang mengangkuhkan diri dengan segala kelebihan namun caranya kotor. 
Hey kawan!! Kita terlalu kecil untuk sombong....
Sebuah pandangan stereotipe yang beredar dikalangan masyarakat pemuda saat ini. Mereka dengan bangganya berkata ini benar dan itu salah, tapi lupa berkaca tentang hakekat sebuah asumsi. Percuma berkata bijak tapi  bangga mengambil hak orang lain, percuma asumsi membangun tapi menjatuhkan pihak lain. 

Kita para pemuda terlalu sibuk dengan dunia maya hingga lupa dunia nyata, terlalu sibuk menjadi sang juara yang dengan angkuh memamerkan piala seakan berkata "Lihatlah, saya menang" tapi akhirnya apa?? Korupsi juga.

Kita mungkin terlalu ikut  memecahkan masalah tapi menimbulkan hal yang lebih parah. dengan Doktrin-doktrin menakjubkan kita ucapkan pada generasi hampa bahwa "Jangan Ikuti Dia, Karna Itu Salah" tanpa sadar mereka telah jatuh pada lubang dalam penghancur bangsa.

Jika sebuah kesalahan adalah hal yang paling ditakuti mungkin Colombus takkan pernah menemukan benua amerika. Lantas  meluruskan sesuatu yang salah adalah suatu kewajiban tapi tidak dengan cara yang mengasumsikan semuanya yang tak sependapat adalah salah seperti politik yang selalu ada koalisi dan oposisi. 
Keberagaman pendapat harusnya menjadikan kita maju dan kuat bukan rapuh atau berkarat.

Kini mari beranjak dari tempat memperbaiki apa yang harus diperbaiki, jika sistemnya salah maka perbaiki dan hukum mereka yang salah dengan setimpal, setelah itu jangan terlalu ikut menambah-nambah apa yang tidak sepatutnya.

Mari beranjak dari kegelisahan ini, keluar dari kehampaan ini bukan dari mereka atau orang lain. tapi mulailah dari pribadi sendiri, jika itu salah jangan diikuti dan perbaiki dengan cara yang benar.
Jadilah benar tanpa harus membuat yang tidak salah menjadi salah....
Jadilah benar tanpa harus lebih menyalahkan dia yang salah... 
Jadilah benar tanpa harus membuat yang lain percaya bahwa yang benar itu salah....
Karna warnah bendera, tanah air tempat berpijak kita masih tetap sama "INDONESIA" Namanya.









1 comment:

Powered by Blogger.