Header Ads

CAHAYA BULAN

Sepertinya bulan tersenyum sangat lebar malam ini, Beredar seperti sebuah satelit.  Yang dengan Cahayanya mampu menyejukan setiap mata yang memandang. 

Cahaya yang begitu indah dengan seniman yang begitu hebat. Seniman yang bukan hanya tentang ciptaan tapi sudah pada tahapan Kesempuarnaan, Seniman yang berhasil melukiskan hamparan pemandangan langit malam dengan cahaya yang berasal dari sebuah peristiwa menakjubkan. 

Menyisahkan rasa Cinta kepada semesta dari setiap sudut mata yang memandang dengan hati bergelora akan rasa Takjub. Perasaan cinta itu tak mampu dilukiskan dalam setiap kata, mampu mendamaikan hati dan membawa jiwa terbang keangan mimpi dalam taman syurga, membuat para pemandangnya lupa akan masalah yang dihadapinya bekerja layaknya gravitasi bulan yang mampu memperlambat rotasi bumi. 

Sebuah perasaan Rindu yang hanya mampu dipendam meski melululantakkan hati setiap insan. Ini, tak ada bedanya seperti graviti bulan yang bisa menyebabkan terjadinya pasang surut air dimuka bumi.
Tapi ditengah keindahannya mungkin saja ia sedang merindukan matahari yang terlihat dari kesetiaannya membantu Tugas matahari untuk menerangi bumi pada malam hari.
Entahlah... Cahaya Bulan membawa ingatan kembali kemasa lalu dengan sejuta kenangan indah didalamnya, kenangan yang takkan mampu dimaterikan dengan nilai tertinggi sekalipun..

Kisah ini seperti Bulan,
yang meski berada 384.403 KM jauhnya dari bumi masih tetap saja menunjukkan keindahannya. Yang meski diameternya jauh lebih kecil dari matahari masih tetap saja memperlihatkan kebolehannya dengan berbagai manfaat yang ada padanya.
Semoga saja. Kerinduan ini akan tetap pada garis edarnya, garis edar yang takkan berubah meski jarak yang begitu jauh.. 

Dan semoga saja Cinta ini mampu melahirkan kisah yang tak kalah menariknya dari kisah Cahaya Bulan..

No comments

Powered by Blogger.